Senin, 01 April 2013

Tugas Review Jurnal Internasional


Kajian Akuntansi, Pebruari 2010, Hal. 9 – 21                                                Vol. 2. No. 1
ISSN : 1979-4886

TOBIN’S Q DAN ALTMAN Z-SCORE SEBAGAI INDIKATOR PENGUKURAN KINERJA
PERUSAHAAN
Tobin's Q and Altman Z-Score as Indicators of Performance Measurement Company

Bambang Sudiyatno
Program Studi Manajemen Universitas Stikubank
Jl. Kendeng V Bendan Ngisor Semarang 50233

Elen Puspitasari
Program Studi Akuntansi Universitas Stikubank
Jl. Kendeng V Bendan Ngisor Semarang 50233


ABSTRAK
Berbagai macam pendekatan dalam pengukuran kinerja perusahaan telah banyak digunakan dalam penelitian-penelitian ilmiah. Hal ini menunjukkan beragam pemikiran tentang kinerja perusahaan, suatu kinerja yang menggambarkan kondisi perusahaan selama beroperasi. Kinerja perusahaan penting untuk diukur nilainya, karena untuk mengetahui kemampuan manajer dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan yang diamanatkan oleh para pemilik. Tulisan ini mencoba untuk memaparkan kembali tentang Tobin’s q dan Altman Z-score sebagai indikator pengukur kinerja perusahaan. Suatu pendekatan yang dapat merepresentasikan makna yang lebih besar dari gambaran kondisi perusahaan, sehingga sampai saat ini Tobin’s q dan Altman Z-score masih menjadi menu pilihan utama bagi para peneliti sebagai indikator dari pengukuran kinerjaperusahaan.
Kata kunci: Tobin’s q, Altman Z-score dan Kinerja Perusahaan.



ABSTRACT
A variety of approaches in the measurement of company performance has been widely used in scientific research. This shows a variety of thoughts on the company's performance describes the condition of the company during the operation. Company performance is important to measure its value, because to know the ability of managers in carrying out its duties in accordance with mandated by the owners. This paper tries to explain again about Tobin's q and the Altman Z-score as indicators of company performance. An approach that can represent a greater meaning than a profile of company, so far the Tobin's q and the Altman Z-score is still the main choice for researchers as an indicator of business performance measurement.
Keywords: Tobin’s q, Altman Z-score and Company Performance


Apa itu Altman Tobin’s q?
Secara sederhana, Tobin’s q adalah pengukur kinerja dengan membandingkan dua penilaian dari asset yang sama. Tobin’s q merupakan rasio dari nilai pasar asset perusahaan yang diukur oleh nilai pasar dari jumlah saham yang beredar dan hutang (enterprise value) terhadap replacement cost dari aktiva perusahaan (Fiakas, 2005). Apabila perusahaan memiliki nilai lebih besar dari nilai dasar sebelumnya, maka akan memiliki biaya untuk meningkatkan kembali, dan laba kemungkinan akan didapatkan. Berdasarkan pemikiran Tobin, bahwa insentif untuk membuat modal investasi baru adalah tinggi ketika surat berharga (saham) memberikan keuntungan di masa depan dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi dari biaya investasinya (Fiakas, 2005).
Secara matematis Tobin’s q dapat dihitung dengan formulasi rumus sebagai berikut:
q = (MVS + MVD)/RVA
Dimana:
MV      =         Market value of all outstanding stock.
MVD   =          Market value of all debt.
RVA   =          Replacement value of all production capacity.

Di dalam penggunaannya, Tobin’s q mengalami modifikasi. Modifikasi Tobin’s q versi Chung dan Pruitt (1994) telah digunakan secara konsisten karena disederhanakan diberbagai simulasi permainan. Modifikasi versi ini secara statistik kira-kira mendekati Tobin’s q asli dan menghasilkan perkiraan 99,6% dari formulasi aslinya yang digunakan oleh Lindenberg & Ross (1981). Formulasi rumusnya sebagai berikut:
q = (MVS + D)/TA
Dimana:
MVS = Market value of all outstanding shares.
D = Debt.
TA = Firm’s asset’s.

Market value of all outstanding shares (MVS) merupakan nilai pasar saham yang diperoleh dari perkalian jumlah saham yang beredar dengan harga saham (Outstanding Shares * Stock Price). Debt merupakan besarnya nilai pasar hutang, dimana nilai ini dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

D = (AVCL – AVCA) + AVLTD
Dimana:
AVCL             = Accounting value of the firm’s Current Liabilities.
= Short Term Debt + Taxes Payable.
AVLTD          = Accounting value of the firm’s Long Term Debt.
= Long Term Debt.
AVCA                        = Accounting value of the firm’s Current Assets.
= Cash + Account Receivable + Inventories.
Interpretasi dari skor Tobins q adalah sebagai beikut:
Tobin’s q < 1 Menggambarkan bahwa saham dalam kondisi undervalued. Manajemen telah gagal dalam mengelola aktiva perusahaan. Potensi pertumbuhan investasi rendah.
Tobin’s q = 1 Menggambarkan bahwa saham dalam kondisi average. Manajemen stagnan dalam mengelola aktiva. Potensi pertumbuhan investasi tidak berkembang.
Tobin’s q > 1 Menggambarkan bahwa saham dalam kondisi overvalued. Manajemen berhasil dalam mengelola aktiva perusahaan.


Apa itu Altman Z-score?
Untuk memahami keterbatasan penggunaan Z-score secara interaktif, pertama-tama harus mengerti apa itu Z-score. Z-score adalah merupakan model prediksi kebangkrutan. Hal itu diturunkan berdasarkan pada analisis multivariate diskriminan yang diseleksi dari faktor-faktor yang paling relevan (dari 22 faktor kemungkinan yang dinilai) dan relative penting untuk setiap faktornya. Diskriminan analisis adalah merupakan suatu teknik untuk membedakan antara titik data dari beberapa karakteristik pengukuran. Z-score adalah merupakan bentuk dari analisis kinerja perusahaan yang menggunakan angka rasio-rasio keuangan yang dikombinasikan dalam suatu bentuk persamaan matematis.
Z = 1.2X1 + 1.4X2 + 3.3X3 + 0.6X4 + 1.0X5
Dimana:
X1       =          Working capital divided by total assets.
X2       =          Retairned earnings divided by total assets.
X3       =          Earnings before interest and taxes divided by total assets.
X4       =          Market value of equity divided by book value of total debt (In nonpublic organization, substitute the book value of preferred and
common equity)
X         =         Total revenue divided by total assets.


SIMPULAN
Berbagai model analisis keuanganmenunjukkan kompleksitas atau keberagamankondisi keuangan perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan suatu alat ukur untuk mengevaluasi kondisi tersebut dengan menilai kinerja yang dihasilkan dalam suatu periode tertentu. Alat ukur tersebut digunakan untuk menilai dan memprediksikan kondisi dan kecenderungan kinerja perusahaan berdasarkan data historis yang dilaporkan dalam laporan akuntansi perusahaan.
Salah satu model analisis keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan adalah rasio Tobin’s q. Rasio ini digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan melalui potensi perkembangan harga saham, potensi kemampuan manajer dalam mengelola aktiva perusahaan dan potensi pertumbuhan investasi. Meskipun rasio ini sangat populer dan telah banyak digunakan dalam berbagai penelitian keuangan, namun beberapa kritik ditujukan terhadap rasio ini, berkaitan dengan data yang digunakan untuk menghitung nilai rasio ini.
Model lain yang juga sangat popular dikalangan peneliti dan akademisi adalah model ZScore yang telah dikembangkan oleh Altman (1968), sehingga lebih populer dikalangan peneliti maupun akademisi dengan sebutan Altman ZScore. Model ini merupakan model analisis keuangan yang digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan berkaitan dengan potensi kecenderungan kebangkrutan sebuah perusahaan. Model Z-Score ini mengalami beberapa kali penyesuaian performa dengan menyesuaikan kondisi ekonomi suatu negara, sehingga menghasilkan suatu performa persamaan matematis yang berlaku secara internasional.
Dua model analisis keuangan pengukuran kinerja perusahaan tersebut sampai saat ini masih eksis dan menjadi menu pilihan yang menarik dan banyak digunakan oleh para peneliti dan akademisi untuk menganalisis kondisi, potensi dan kecenderungan sebuah perusahaan. Sehingga banyak analis pasar modal menggunakan model analisis ini untuk melihat kondisi, potensi, dan kecenderungan investasi di pasar modal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar