Kajian
Akuntansi, Pebruari 2010, Hal. 9 – 21 Vol.
2. No. 1
ISSN
: 1979-4886
TOBIN’S Q DAN ALTMAN Z-SCORE SEBAGAI INDIKATOR
PENGUKURAN KINERJA
PERUSAHAAN
Tobin's Q and Altman Z-Score as Indicators of
Performance Measurement Company
Bambang Sudiyatno
Program Studi Manajemen Universitas Stikubank
Jl. Kendeng V Bendan Ngisor Semarang 50233
e-mail: bofysatriasmara@yahoo.com
Elen Puspitasari
Program Studi Akuntansi Universitas Stikubank
Jl. Kendeng V Bendan Ngisor Semarang 50233
e-mail: elenmeiranto@yahoo.com
ABSTRAK
Berbagai macam
pendekatan dalam pengukuran kinerja perusahaan telah banyak digunakan dalam
penelitian-penelitian ilmiah. Hal ini menunjukkan beragam pemikiran tentang kinerja
perusahaan, suatu kinerja yang menggambarkan kondisi perusahaan selama
beroperasi. Kinerja perusahaan penting untuk diukur nilainya, karena untuk
mengetahui kemampuan manajer dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan yang
diamanatkan oleh para pemilik. Tulisan ini mencoba untuk memaparkan kembali
tentang Tobin’s q dan Altman Z-score sebagai indikator pengukur kinerja
perusahaan. Suatu pendekatan yang dapat merepresentasikan makna yang lebih besar
dari gambaran kondisi perusahaan, sehingga sampai saat ini Tobin’s q dan Altman
Z-score masih menjadi menu pilihan utama bagi para peneliti sebagai indikator
dari pengukuran kinerjaperusahaan.
Kata
kunci: Tobin’s q, Altman Z-score dan Kinerja Perusahaan.
ABSTRACT
A variety of approaches
in the measurement of company performance has been widely used in scientific
research. This shows a variety of thoughts on the company's performance describes
the condition of the company during the operation. Company performance is
important to measure its value, because to know the ability of managers in
carrying out its duties in accordance with mandated by the owners. This paper
tries to explain again about Tobin's q and the Altman Z-score as indicators of
company performance. An approach that can represent a greater meaning than a
profile of company, so far the Tobin's q and the Altman Z-score is still the main
choice for researchers as an indicator of business performance measurement.
Keywords:
Tobin’s q, Altman Z-score and Company Performance
Apa
itu Altman Tobin’s q?
Secara sederhana,
Tobin’s q adalah pengukur kinerja dengan membandingkan dua penilaian dari asset
yang sama. Tobin’s q merupakan rasio dari nilai pasar asset perusahaan yang
diukur oleh nilai pasar dari jumlah saham yang beredar dan hutang (enterprise
value) terhadap replacement cost dari aktiva perusahaan (Fiakas, 2005). Apabila
perusahaan memiliki nilai lebih besar dari nilai dasar sebelumnya, maka akan memiliki
biaya untuk meningkatkan kembali, dan laba kemungkinan akan didapatkan.
Berdasarkan pemikiran Tobin, bahwa insentif untuk membuat modal investasi baru
adalah tinggi ketika surat berharga (saham) memberikan keuntungan di masa depan
dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi dari biaya investasinya (Fiakas,
2005).
Secara matematis Tobin’s q dapat dihitung dengan
formulasi rumus sebagai berikut:
q
= (MVS + MVD)/RVA
Dimana:
MV
= Market value of all outstanding stock.
MVD = Market
value of all debt.
RVA = Replacement
value of all production capacity.
Di dalam penggunaannya,
Tobin’s q mengalami modifikasi. Modifikasi Tobin’s q versi Chung dan Pruitt
(1994) telah digunakan secara konsisten karena disederhanakan diberbagai simulasi
permainan. Modifikasi versi ini secara statistik kira-kira mendekati Tobin’s q
asli dan menghasilkan perkiraan 99,6% dari formulasi aslinya yang digunakan oleh
Lindenberg & Ross (1981). Formulasi rumusnya sebagai berikut:
q = (MVS + D)/TA
Dimana:
MVS = Market
value of all outstanding shares.
D = Debt.
TA = Firm’s
asset’s.
Market value of all
outstanding shares (MVS) merupakan nilai pasar saham yang diperoleh dari
perkalian jumlah saham yang beredar dengan harga saham (Outstanding Shares *
Stock Price). Debt merupakan besarnya nilai pasar hutang, dimana nilai ini
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
D = (AVCL – AVCA) + AVLTD
Dimana:
AVCL =
Accounting value of the firm’s Current Liabilities.
= Short Term Debt + Taxes Payable.
AVLTD = Accounting value of the firm’s Long Term
Debt.
= Long Term Debt.
AVCA =
Accounting value of the firm’s Current Assets.
= Cash + Account Receivable + Inventories.
Interpretasi
dari skor Tobins q adalah sebagai beikut:
Tobin’s
q < 1 Menggambarkan bahwa saham dalam kondisi undervalued. Manajemen telah gagal
dalam mengelola aktiva perusahaan. Potensi pertumbuhan investasi rendah.
Tobin’s
q = 1 Menggambarkan bahwa saham dalam kondisi average. Manajemen stagnan dalam
mengelola aktiva. Potensi pertumbuhan investasi tidak berkembang.
Tobin’s
q > 1 Menggambarkan bahwa saham dalam kondisi overvalued. Manajemen berhasil
dalam mengelola aktiva perusahaan.
Apa
itu Altman Z-score?
Untuk
memahami keterbatasan penggunaan Z-score secara interaktif, pertama-tama harus mengerti
apa itu Z-score. Z-score adalah merupakan model prediksi kebangkrutan. Hal itu diturunkan
berdasarkan pada analisis multivariate diskriminan yang diseleksi dari
faktor-faktor yang paling relevan (dari 22 faktor kemungkinan yang dinilai) dan
relative penting untuk setiap faktornya. Diskriminan analisis adalah merupakan suatu
teknik untuk membedakan antara titik data dari beberapa karakteristik
pengukuran. Z-score adalah merupakan bentuk dari analisis kinerja perusahaan yang
menggunakan angka rasio-rasio keuangan yang dikombinasikan dalam suatu bentuk
persamaan matematis.
Z = 1.2X1 + 1.4X2 + 3.3X3 + 0.6X4 + 1.0X5
Dimana:
X1 = Working capital divided by total assets.
X2 = Retairned earnings divided by total assets.
X3 = Earnings before interest and taxes divided
by total assets.
X4 = Market value of equity divided by book value
of total debt (In nonpublic organization, substitute the book value of
preferred and
common equity)
X = Total revenue divided by total assets.
SIMPULAN
Berbagai model analisis
keuanganmenunjukkan kompleksitas atau keberagamankondisi keuangan perusahaan.
Oleh karena itu, diperlukan suatu alat ukur untuk mengevaluasi kondisi tersebut
dengan menilai kinerja yang dihasilkan dalam suatu periode tertentu. Alat ukur tersebut
digunakan untuk menilai dan memprediksikan kondisi dan kecenderungan kinerja
perusahaan berdasarkan data historis yang dilaporkan dalam laporan akuntansi
perusahaan.
Salah satu model
analisis keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan adalah rasio
Tobin’s q. Rasio ini digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan melalui
potensi perkembangan harga saham, potensi kemampuan manajer dalam mengelola
aktiva perusahaan dan potensi pertumbuhan investasi. Meskipun rasio ini sangat
populer dan telah banyak digunakan dalam berbagai penelitian keuangan, namun
beberapa kritik ditujukan terhadap rasio ini, berkaitan dengan data yang
digunakan untuk menghitung nilai rasio ini.
Model lain yang juga
sangat popular dikalangan peneliti dan akademisi adalah model ZScore yang telah
dikembangkan oleh Altman (1968), sehingga lebih populer dikalangan peneliti maupun
akademisi dengan sebutan Altman ZScore. Model ini merupakan model analisis keuangan
yang digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan berkaitan dengan potensi kecenderungan
kebangkrutan sebuah perusahaan. Model Z-Score ini mengalami beberapa kali penyesuaian
performa dengan menyesuaikan kondisi ekonomi suatu negara, sehingga menghasilkan
suatu performa persamaan matematis yang berlaku secara internasional.
Dua model analisis
keuangan pengukuran kinerja perusahaan tersebut sampai saat ini masih eksis dan
menjadi menu pilihan yang menarik dan banyak digunakan oleh para peneliti dan
akademisi untuk menganalisis kondisi, potensi dan kecenderungan sebuah
perusahaan. Sehingga banyak analis pasar modal menggunakan model analisis ini
untuk melihat kondisi, potensi, dan kecenderungan investasi di pasar modal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar